MLN, Tanjungpinang – Pedagang berkaitan dengan kontrak sewa lapak terbaru antara pedagang dengan pengelola pasar Bincen dalam hal ini PT. Pinang Property dibawah naungan perusahaan PT. Sinar Bahagia Grup.
Informasi dipaparkan oleh para pedagang kepada Endang saat beliau dan rombongan turun meninjau ke pasar Bincen pada Rabu 14/09/2022. Momen tersebut kemudian dimanfaatkan oleh para pedagang untuk menyampaikan berbagai keluhan.
Salah satunya terkait perjanjian sewa kios/lapak yang harganya kini melambung jelang tahun 2023
Yang membuat nasib pedagang semakin tertekan dan tidak tau kemana arah untuk mengadu.
Imbas dari terbitnya perjanjian sewa terbaru atas kios/lapak dari pedagang ke pengelola pasar dikarenakan Pemko tidak mau memperpanjang lagi kontrak yang lama dan menyerahkan pengelolaanya kepada pihak swasta.
Diketahui sebelumnya Walikota Tanjungpinang pada Februari 2022 lalu menyatakan secara resmi tidak memperpanjang perjanjian sewa.
Salah satu pedagang JS menyayangkan peranan BUMD pada saat pedagang dan pengelola sedang bernegosiasi terkait harga sewa disinyalir rawan dimanfaatkan oleh pengelola tetkait penetapan harga secara sepihak.
“Itulah mengapa dulu pemerintah melepaskan pengelolaan pasar pada swasta padahal kami pada saat itu sedang bernegosiasi, memang ada BUMD yang hadir tapi mereka juga tidak bisa memberi solusi dan alternatif kepada kami”. Ungkapnya.
Pedagang lain menjelaskan bagaimana dulu pemerintah mendatangi pedagang untuk mengisi lapak di pasar Bincen ini.
“Dulu kami diminta untuk mengisi pasar ini, tapi sekarang menjelang kontrak berakhir BUMD lepas tangan begitu saja,” sambungnya.
Kenaikan harga secara sepihak oleh pengelola tersebut membuat pada pedagang menggadaikan sertifikat rumah. Seperti yang dialami oleh Salah satu pedagang SR
“Saya terpaksa membayar uang sewa hasil dari menggadaikan sertifikat rumah, saya takut kalau tempat saya keduluan orang lain, maka wajar jika dampak dari itu semua kemudian akan berpengaruh terhadap perubahan harga barang di pasar Bincen ini,” tutupnya.(Nano)
Komentar